Saya pernah beberapa kali ngajengjehe di Rimbun Kampung Konservasi. Dari waktu ke waktu tempat ini mengalami berbagai perubahan.
Kalau tidak update, mungkin saya juga nggak tahu kondisi saat ini. Entah masih ada atau tidak, atau bagaimana nasibnya terutama di masa pandemi corona ini.
Syukurnya, pasca PPKM sudah mulai memudar, dan tingkat infeksi virus per hariannya menurun, saya memutuskan untuk berkunjung. Terlebih lagi anak saya sudah kepengen bangen halan-halan bareng bapaknya.
Info Terbaru Rimbun Kampung Konservasi
Dulu waktu saya belum punya anak, saya ke sini hanya berdua saja sama si doi. Mau ngapain juga nggak jelas karena memang sedang mencari serunya ketidakjelasan.
Walhasil, hampir seharian saya dan doi ngajengjehe di gazebo-gazebo sembari menikmati pemandangan dan bunga-bunga di sekitar.
Kemudian keadaannya juga tak berubah ketika saya ke sini lagi bareng teman-teman. Suasananya masih sama, ada bunga, ada gazebo, ada tanaman Markisa dan sebagainya.
Berbagai fasilitas juga masih gitu-gitu aja waktu itu. Toilet sih sudah oke, gazebo juga lumayan, yang kurang itu cafe alias soal ‘pertelihan’.
Mengapa demikian?
karena waktu itu menu makanan yang tersedia sangat minim dan tradisionalis banget (bahasa halus dari kurang kreatif).
Bisa dibayangkan, waktu itu saya pesen makanan ternyata tak ada kecuali minuman botolan saja dan gorengan seperti bakwan dan gehu. Itu pun harus nunggu dulu. et daaah.
Pengalaman Ngakak di Rimbun
Pernah suatu ketika saya nongkrong lagi bareng doi, dan waktu itu doi lagi ngidam. eh. wajarlah kalau orang ngidam banyak maunya.
Karena pengen ngemil, lalu saya memanggil pelayan di situ. Setelah mendekat, kemudian si doi bilang “Mba, pesen kue ya, kue aja dan kue apa aja, pokoknya yang ada”.
Tanpa basa basi si Mbak pun menundukkan kepala “baik mba, tunggu sebentar”.
Setelah cukup lama tak kunjung muncul, akhirnya ia pun datang dengan membawa sebuah piring yang entah apa isinya. Lalu dia bilang “Ini mba, ikan cue nya” sembari meletakan piring tersebut di atas meja saya dan isinya benar-benar cuma seekor ikan cue goreng.
Saat itu saya tak kuat mau ngakaaaaak. Tapi gimana lagi, saya tak mau menyinggung perasaan orang lain. Terlebih lagi si doi, yang sudah tutup mulut pake kerudung.
“Oke Mba, makasih yaaa” jawab saya pelan sembari menggigit bibir.
Kondisi Terbaru Rimbun
Bagian ini paling inti dan paling seger karena infonya memenag seger. Ceritanya kemarin sekitar akhir oktober 2021 saya berkunjung ke tempat ini bareng anak dan istri yang sudah saya katakan di atas.
Ada beberapa perkembangan di tempat ini. Saya rangkum sebagai berikut.
1. Rimbun yang tadinya punya kesan edukasi tetapi saat ini lebih ke capture cafe
Kalau dulu, waktu saya masuk bisa langsung duduk di mana saja, sekarang kalau kita masuk maka para pelayan akan segera menyambutnya dan menyodorkan menu makanan dan minuman.
Saya nggak tahu apakah wajib pesen atau tidak. yang jelas mereka akan menawarkan itu dan ketika itu saya termasuk yang pesan meskipun hanya sekedar juice dan minuman lainnya.
Adapun soal tempat belajar termasuk perpustakaan, saya nggak tahu persisnya karena nggak nyoba naik ke bagian atas.
2. Daftar harga makanan dan minuman di Rimbun
Karena masuk ke Rimbun tidak perlu bayar tiket, maka wajar jika harga makanan dan minuman di sini tergolong mahal.
Bisa dibayangkan, juice alpukat saja harganya Rp. 25.000 alias setara dengan harga 1 Kg alpukat di pasaran. Jadi kalau anda mau ke sini silahkan persiapkan cuannya yaw.
3. Harga Tiket Masuk Rimbun
Ndak ada harga tiket masuk. anda bebas masuk ke sini. Anda hanya cukup membayar parkir kendaraan saja sebesar Rp. 3000 untuk motor.
4. Meja, Kursi & Lesehan
Untuk meja dan kursi, di sini ada dua tipe, pertama indoor dan yang kedua outdoor. Selain itu ada juga yang berbentuk lesehan sehingga cocok untuk tamu rombongan.
5. Mainan Anak Kecil
Selain view yang cukup indah bahkan katanya semi puncak, di sini juga ada beberapa mainan anak-anak seperti ayunan, perosotan, jaring laba-laba dan lain-lain.
Jadi, bagi anda yang mau ngemong anak di sini sambil santai, menurut saya sangat cocok dan recommended banged dah. Tapi inget, beberapa mainan sudah rusak dan bisa jadi berbahaya. karena itu jangan biarkan anak bermain sendirian.
Fasilitas di Rimbun Kampung Konservasi
Adapun soal fasilitas, menurut saya cukup lengkap lah untuk umum mah. Toilet sudah bagus, mushola sudah nyaman bahkan ada banyak wastafel di berbagai sudut sehingga memudahkan untuk cuci tangan.
ya mungkin itu dulu yang bisa saya sharingkan, kalau ada yang mau ditanyakan silahkan ya. Mungkin saya tidak begitu lengkap menginformasikan, tetapi kalau anda bertanya insyaAllah saya akan jawab. makasiiiih. [ Alamat : Jl. H. Jamat No.11, Ciater, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310]
POPULER : Kandank Jurank Doank Tangsel