Bosan dengan kehidupan kota yang setiap hari bising dengan kendaraan? mungkin saatnyalah kontemplasi ke Pulau Panjang Kabupaten Serang Banten.
Berbeda dengan pulau lainnya, pulau ini ditempati oleh penduduk yang tidak terlalu padat. Karena itu, selain menikmati alam berupa pemandangan, kita juga bisa mengenal sosial masyarakat setempat.
Dengan mempelajari kehidupan orang lain, barangkali kita akan mendapat pelajaran penting tentang arti “syukur” yang sesungguhnya.
So, mari ikut min membayangkan setiap jengkal tanah Pulau Panjang.
Alamat Pulo Panjang
Secara administratif Pulau Panjang masuk ke kabupaten Serang. Detailnya berada di Desa Pulau Panjang, Bojonegara, Pelabuhan Gerenyang.
Lalu bagaimana untuk melipir ke pulau cantik yang masih memiliki hutan asri ini?
Ayo ikutin min lagi yaa…
Rute Menuju Pulau Panjang Serang
Anggaplah kaka yang lagi baca ini orang Jakarta, maka kaka bisa naik kereta jurusan Rangkasbitung (bisa start di Tanah Abang, Palmerah, Pondok Ranji dsb).
Lalu setiba di st Rangkasbitung, kaka naik kereta lagi yang arah Cilegon (syukur-syukur masih kereta yang sama).
Setiba di st Cilegon, kaka keluar stasiun lalu naik angkot menuju Bojonegara dan turun di Pelabuhan Gerenyang.
Nah, dari Pelabuhan inilah kita harus naik perahu menuju Pulau Panjang. Jadi kesimpulan rutenya sbb :
Jakarta-Rangkasbitung-Cilegon-Bojonegara-Pelabuhan Gerenyang-Pulau Panjang
Estimasi Biaya
- Kereta Jakarta – Rangkasbitung Rp. 7000
- Kereta Rangkasbitung – Cilegon Rp. 3000
- Angkot Cilegon – Pelabuhan Gerenyang Rp. 10.000
- Perahu Pelabuhan Gerenyang – Pulau Panjang Rp. 10.000
- Jadi totalnya kira-kira siapkan aja Rp. 50.000
Harga Tiket Masuk Pulau Panjang
Ups….pulau ini bukan tempat wisata tetapi lebih ke sebuah pemukiman penduduk di tengah pulau.
Jadi tak ada gerbang yang ada loket tiketnya. Dari mana pun traveler berasal, kaka bisa langsung berkunjung ke sini tanpa ribet harus bayar uang tiket masuk.
Fasilitas Pulau Panjang
Selain rumah penduduk, di sini juga ada beberapa fasilitas dan spot yang bisa dijadikan backround sekaligus tempat berkontemplasi.
Misalnya di sini ada tempat bermain sepak bola, hutan yang masih lebat, fasilitas pendidikan, tempat ibadahnya dan sebagainya termasuk dermaga yang aduhai.
Kelebihan Pulau Panjang
Sebagaimana pulau lainnya, tentu saja capture utamanya adalah pemandangan alam yang luar biasa indah.
Bisa dibayangkan jika kita nongkrong di dermaga di sore hari, lalu kita saksikan indahnya alam semesta, air pantai yang berkilauan bak mutiara, angin yang berhembus sepoy-sepoy, mega kuning di langit barat bersemburatan, burung kuntul yang terbang beriringan, uhh kita akan semakin takjub dengan ciptaan Tuhan.
Belum lagi kita saksikan ikan-ikan kecil di pinggir dermaga, rasanya ingin menjadi seperti mereka yang menikmati hidup tanpa hambatan kehidupan.
Ya tanpa hambatan karena air lautnya bening sehingga mereka bebas lari ke sana kemari bersama sanak family. wow! ikan apa tuhhh?
Saran min, cobalah kaka lakukan snorkeling di dekat dermaga ini, barangkali kaka akan betah dan nggak mau naik lagi ke daratan. hehe (hati-hati jadi putri duyung atau bulu babi) #becanda
Gambaran Kehidupan Sosial Pulau Panjang
Kehidupan yang berada di alam terbuka memang membentuk sosial yang solid, budaya gotong royong kuat, bantu membantu antar sesama warga tanpa pamrih dan sebagainya. Pokoknya terasa deh bermasyakatnya.
Adapun soal kebutuhan sehari-hari, masyarakat di sini bersandar pada penghasilan alam dan laut. Memang ada para pedagang luar pulau yang biasa berdagang sayuran, lauk, dan sebagainya ke pulau ini.
Namun itu pun dengan harga yang cukup mahal. Hal itu karena pedagang masih sedikit (sekitar 5 orang) dan cost distribusi masih tinggi.
Alternatifnya warga harus membeli ikan ke nalayan khusus yang biasa beroperasi di tengah malam. Itupun harus mendatangi dermaga pada waktu pagi. Kalau siang, biasanya ikan sudah habis.
Adapun nelayan yang beroperasi di siang hari, biasanya mereka langsung menjual tangkapannya ke tempat pengasinan yang merupakan usaha milik warga asli.
Di tempat pengasinan ini, warga akan menjumpai jenis ikan terinasi yang biasa dijual di pasar-pasar. So, kalau warga ingin ikan yang bagus, segar dan enak, ya harus beli ikan yang waktu pagi itu, yang ditangkap tengah malam.
Bagaimana dengan warung dan Indomart?
Jangan bayangkan ada Indomart di sini. hehe. Ke seluruh sudut pun kaka cari, kaka tak akan menemukannya. Di sini hanya ada warung biasa yang tentu saja tak selengkap Indomart.
Tetapi keberadaannya cukup membantu kebutuhan warga sehingga tak perlu repot-repot pergi ke luar pulau.
Fasilitas Pendidikan
Soal pendidikan sudah lumayan sih karena di sini sudah ada RA/TK, SD, MD, ,MT.s, dan MA.
pun dengan adanya pondok pesantren di Pulau Ampel (seberang Pulau Panjang), bisa menambah wawasan pengetahuan bagi anak pulau yang mesantren di sana.
Fasilitas Listrik
Saat ini sudah berbeda dengan beberapa tahum silam. Kalau dulu warga hanya mendapatkan listrik dari jam 6 sore sampe jam 6 pagi, saat ini mereka sudah bisa memanfaatkannya non stop 24 jam.
Bisa dibayangkan tuh kehidupan pada masa lalu, listrik hanya untuk malam hari -padahal waktu malam biasanya dimatikan untuk tidur- belum lagi seandainya Corona terjadi di masa lalu, gimana tuh belajar online-nya. wkwkwk.
Itulah sekelumit pulo panjang. semoga infonya memberi manfaat kepada para pembaca terutama bagi kaka yang ingin ngajengjehe di dermaga.
Jangan lupa bawa camera canggih kaka untuk jepret spot-spot menawan saat sunsite dan sunrise, jangan ampe moto yang gambarnya malah ngeblur. hehe
MasyaAllah… jadi pengin kesana lagi💞